Minggu, 02 Februari 2014

Smartfren Esia Selamatkan CDMA


smartfren esia
Smartfren Esia selamatkan cdma
Banyak pengamat  telekomunikasi sudah mengatakan  bahwasannya teknologi code division multiple access /CDMA) bakal  mati pada tahun ini. Hal itu disebabkan karena makin jarangnya ponsel CDMA di pasaran, sementara itu vendor perangkat jaringan pun sudah tidak mau membikinnya lagi sebab yang meminatnya di dunia  hampir  sudah tidak ada lagi.
Hal ini tentu saja membikin  gelisah  para pemakai CDMA sebab  sewaktu-waktu layanannya di switch off oleh operator yang bersangkutan sementara itu nomor ponselnya sudah telanjur tersebar luas baik  di relasi bisnis ataupun keluarganya.
Tetapi, kegalauan para pengguna CDMA setidaknya  terobati setelah dua operator CDMA besar, yakni  PT Bakrie Telecom Tbk dan PT Smartfren Telecommunication Tbk berjanji  akan tetep menyediakan layanan CDMA pada tahun ini.
Bahkan Smartfren telah  meempersiapkan sejumlah ponsel Andromax dual simcard  untuk tahun ini yang mengisyaratkan  bahwa layanan CDMA belum akan habis pada tahun ini.
Smartfren memberi garansi tetap akan menyiapakan  jaringan CDMA dan terus  melayani pelanggannya, serta  untuk tahun ini akan  segera dimodernisasi pada dua ribu titik dengan investasi hingga  mendekati USD 100 juta.
Untuk memberi layanan jaringan, Smartfren memakai vendor ZTE dan juga Samsung, yang mana, hampir  90 persen dari menara telekomunikasinya ialah dengan menyewa. Sayangnya, untuk jangkauan Smartfren tidak sampai  pada wilayah Indonesia timur. Hal itu akui karena pihaknya senantiasa  ingin menyuguhkan layanan data serta  suara yang prima, tidak  hanya asal-asalan.
Smartfren mengatakan  pihaknya mencanangkan jumlah pelanggan hingga  mencapai 18 juta hingga akhir tahun ini dengan tambahan 4 s.d 5 juta.Operator tersebut masih belum mau mengatakan  rencana Smartfren untuk pindah ke LTE mengingat  pemerintahnya pun belum selesai untuk  menata frekuensinya.
Tidak hanya itu Smartfren , Bakrie Telecom melalui brand Esia-nya pun  mencengangkan dengan memperkuat  layanan jaringan data berbasis CDMA  untuk tahun ini. Esia mengungkapakn  akan tetap memakai CDMA untuk  tahun ini dengan merangkul  lebih banyak lagi vendor handset.
Pada Saat ini Esia baru saja  merajut kerja sama dengan PT Air Hidup (Alcatel) dan PT MKN (Cyrus). Namun,  untuk ke depan, anak usaha  dari Bakrie & Brothers itu akan merangkul  lebih banyak lagi vendor, termasuk  didalamnya vendor dari negri Korsel,dan  China, serta lainnya.
Esia sendiri sampai  akhir tahun 2013 menghitung  jumlah pelanggan sebanyak 11,4 juta orang. Pada Tahun ini BTEL merencanakan penambahan  jumlah pelanggan melebihi rata-rata industri yang masih pada  kisaran 6 s.d 7 persen.
Dari segi  layanan data, Esia mencanangkan  peningkatan pendapatan sampai 100 persen dari tahun lalu dan membidik kalangan  menengah ke bawah atau pemakai data pemula.
Esia akan merilis sejumlah ponsel pintar lainnya sesudah  yang paling baru ialah  Maxpic dengan merangkul Cyrus. Operator itu juga sedang  membangun sebuah platform sosial media yang memuat  layanan chatting dan social networking, serta telepon.
Melalui  dua operator itu lah, teknologi CDMA masih bisa hidup, paling tidak untuk tahun ini
PT Bakrie Telecom Tbk akan  tetap fokus pada  layanan data tahun ini yang berjalan di atas teknologi code division multiple access  atau CDMA).
Direktur and Chief Marketing Officer dari  PT Bakrie Telecom Tbk  Eka Anwar menyatakan  pihaknya akan tetap memakai  CDMA  untuk tahun ini dengan menggaet lebih banyak lagi vendor handset.
"Untu Saat ini kita masih bekerja sama dengan PT Air Hidup (Alcatel) dengan PT MKN (Cyrus). Namun, untuk ke depan, kami akan menggaet  lebih banyak lagi vendor, termasuk vendor dari negara  Korsel,dan  China, serta  lainnya," ucapannya  kepada wartawan,
Esia sendiri hingga  sampai akhir tahun 2013 menghitung  jumlah pelanggan sebanyak 11,4 juta orang. Tuntu ahun ini anak usaha Bakrie Brothers tersebut mencanangkan  penambahan  jumlah pelanggan melampaui rata-rata industri yang masih  berada pada  kisaran 6-7 persen.
"Karena itu lah kami  untuk saat ini belum berani merangkul vendor brand global karena  memang harganya yang mahal  sangat tidak cocok dengan target market kami, meskipun  banyak juga di antara mereka yang mempunyai  fasilitas dual simcard," menurut Eka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca blog saya semoga bermanfaat